PenjelasanLengkap Tentang Ciri-ciri Pohon Pisang. By Zahid Rahman Posted on Thu, 19 May 2016. Berkahkhair - Pisang merupakan suatu komoditi yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Yang menjadi alasan digemari buah yang berwarna kuning ini adalah harganya yang cukup terjangkau dan juga memiliki kandungan gizi serta vitamin yang
- Tumbuhan adalah makhluk hidup yang juga mengalami reproduksi atau perbanyakan untuk mempertahankan eksistensi spesiesnya. Tumbuhan dapat bereproduksi secara seksual generatif maupun aseksual vegetatif. Reproduksi aseksual atau vegetatif pada tumbuhan hanya melibatkan satu individu saja tanpa ada pembuahan sel tunas adventif Salah satu cara perbanyakan vegtatif pada tumbuhan dapat dibantu oleh manusia maupun dilakukan secara alami oleh tumbuhan tersebut. Salah satu contoh perkembangbiakan vegetatif alami pembentukan tunas adventif. Dilansir dari Science Direct, tunas adventif adalah tunas yang tidak terbentuk di lokasi seharusnya tanpa melewati proses perkawinan. Misalnya tunas biasa terbentuk pada ujung batang dan ruas tumbuhan, namun tunas adventif tumbuhan di bagian lain. Baca juga Spora Pengertian, jenis, fungsi, dan contoh tumbuhannyaTunas adventif dapat terbentuk di berbagai bagian tumbuhan karena dapat dideferensiasi dari hampir setiap jenis jaringan. Tunas adventif pada awalnya berbentuk tonjolan pada permukaan tanaman lalu berkembang menjadi pucuk. Pertumbuhan tunas adventif ini didorong oleh keberadaan hormon pertumbuhan sitokinin. Tunas adventif kemudian akan melakukan diferensiasi juga pembelahan selnya sendiri. Tunas adventif akan membentuk akar untuk mengambil nutrisi selama pertumbuhan. Jaringan meristem akan terus membelah sehingga tumbuh menjadi tumbuhan baru. Karena tidak terjadi peleburan gamet perkawinan, tumbuhan yang terbentuk dari tunas adventif memiliki genotipe yang sama persis dengan induknya. Sehingga ciri fisiknyapun sama persis dengan tanaman awalnya. Dengan campur tangan manusia tidak alami perkembangbiakan dengan tunas adventif juga dilakukan dalam bioteknologi kultur jaringan untuk memperbanyak tumbuhan dalam tempat sempit yang terkontrol. Baca juga Mencangkok Tanaman Cara, Keuntungan dan Kerugiannya
Tumbuhanini dapat hidup meskipun hanya tunas. Tumbuhan ini tidak dapat tumbuh dalam kondisi salju. Di Indonesia dan Malaysia terdapat setidaknya 12.000 spesies tumbuhan paku. Pada jumlah yang tidak terlalu banyak, tumbuhan paku tidak bersifat parasit pada inangnya. Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan paku:
6. Pada saat bermain di pantai, Ali mengamati karang-karang yang ada di pinggir pantai. Menurut Ayahnya karang-karang tersebut termasuk makhluk hidup dengan ciri-ciri berikut 1 Memiliki tubuh yang berlubang-lubang kecil. 2 Hidup menetap di dasar perairan atau menempel pada batuan karang. 3 Reproduksi aseksual dengan cara bertunas. 4 Memiliki spikula yang mengandung zat kapur. Ciri-ciri yang dijelaskan ayah Ali menunjukkan bahwa makhluk hidup tersebut termasuk ke dalam kelompok .... a. Chordata b. Echinodermata c. Porifera d. Arthropoda e. Cnidaria Pembahasan Soal nomor 6 terkait dengan invertebrata kelas X. Invertebrata dibagi menjadi beberapa filum antara lain 1. Porifera Hewan yang tubuhnya berpori Ciri-ciri Habitat pada dasar laut , sedikit yang ditemukan di air tawar. memiliki lubang/rongga berukuran kecil di seluruh tubuhnya Tubuh asimetri. Multiseluler Membutuhkan substrat/tempat hidup Rangka tubuh berupa spikula atau serat spongin. Reproduksi seksual hermafrodit. Reproduksi aseksual fragmentasi dan tunas Air masuk melalui pori-pori kecil ostia di dinding tubuh ke dalam rongga pusat yang dikenal sebagai spongocoel. Dari spongocoel air keluar melalui oskulum. Sistem air ini membantu dalam mengumpulkan makanan, pertukaran pernapasan dan penghapusan limbah. Contoh Sycon, Euspongia, Spongilla 2. Coelenterata Hewan yang tubuhnya berongga Ciri-ciri Diplobastik/memiliki dua lapisan tubuh Bentuk Tubuh Simetri Radial Mengalami Dua Kehidupan Berbeda Fase Polip dan Medusa Sistem Respirasi Secara Difusi Sistem Gerak Menggunakan Tentakel Contoh Hydra, Obelia, Aurelia 3. Platyhelminthes Hewan Cacing yan tubuhnya pipih Ciri-Ciri tripoblastik aselomata 3 lapisan embrionik terdiri atas ectoderm, mesoderm dan endoderm, serta tidak memiliki rongga tubuh. Rongga pencernaan tidak mempunyai anus. Mempunyai tubuh simetri bilateral. Tubuh lunak serta adanya silia pada epidermis tubuh. Biasanya hidup sebagai parasit kecuali planaria. Pernapasan dilakukan dengan permukaan tubuh serta ruang gastrovaskuler. Reproduksi secara vegetative fragmentasi/aseksual serta generative pembuahan silang/ seksual. Bersifat hemafrodit mempunyai 2 alat kelamin pada satu tubuh. Contoh Fasciola hepatica, Taenia solium, Taenia saginata 4. Nemathelmintes Hewan cacing yang tubuhnya Gilig Memiliki nama lain nematoda. memiliki bentuk tubuh gilig bulat panjang, Tubuh simetris bilateral tidak bersegmen triploblastik dan memiliki rongga tubuh semu pseudoselomata. hidup bebas di air atau di tanah dan sebagian parasit pada hewan atau manusia. tubuh dilapisi kutikula. mulut di ujung anterior dilengkapi gigi pengait dan anus di ujung posterior. bernapas secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh Reproduksi cacing gilig secara seksual, ovipar dan jenis kelamin terpisah gonochoris Cacing jantan berukuran lebih kecil dari pada cacing betina. Contoh Ascaris Lumbriocoides, Anclyostoma Duodenale, Oxyuris Vermicularis 5. Annelida Hewan Cacing yang bergelang gelang Ciri-Ciri struktur tubuh tersegmentesi Organ ekskresi terdiri dari nefridia saluran, nefrostom corong dan nefrotor tempat keluarnya kotoran. Memiliki sekat tiap segmen yang dinamakan septa. Sistem saraf termasuk sepasang ganglia cephalic yang melekat pada sistem saraf ganda yang membentang di sepanjang dinding tubuh ventral, dengan ganglia dan cabang di setiap segmen. Hidup di air tawar, laut dan darat dengan lingkungan lembab. Sistem pernafasan melalui kulit. Hewan triploblastik dengan simetri bilateral Berkembang biak secara seksual dan aseksual Termasuk hewan hermafrodit berkelamin ganda, proses pembuahan tetap harus dilakukan oleh dua individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan di dalam reseptakulum seminalis. Memiliki setae atau rambut halus kecuali lintah. Sistem ekskresi annelida berupa nefridia atau nefrostom Contoh Tubifex sp, Lumbriscus terrestris, Haemadipsa javanica, Pheretima sp 6. Mollusca Hewan yang tubuhnya lunak Ciri-ciri Memiliki tubuh lunak, tanpa rangka. Tubuh bersifat bilateral simetris, terbungkus dalam cangkang berkapur dari sekretnya sendiri. Habitat di daratan, air tawar hingga ke lautan. Tubuhnya diselubungi mantel yang membatasi tubuh dengan cangkangnya. Mollusca ada yang bercangkang atau bercangkok tapi ada juga yang tidak bercangkang. Memiliki sistem respirasi, reproduksi, ekskresi dan digesti yang kompleks. Sistem peredaran darah terbuka Contoh kerang, siput 7. Arthropoda Hewan yang tubuhnya berruas ruas Ciri-ciri Memiliki jumlah segmen yang bervariasi. Tiap segmen terdapat sepasang kaki yang terdiri dari Caput kepala, toraks dada, dan abdomen perut Habitat ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik Sistem reproduksi secara ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi pembuahan Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat kitin Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru berbuku Contoh Uroctonus mordax, Nephila maculata, scutigera sp, Kalajengking 8. Echinodermata Hewan yang tubuhnya berkulit duri Ciri-ciri Semua echinodermata hidup di air laut; Simetri radial memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan; Sistem pencernaan sederhana beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus, rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas amoebosit; Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, Semua echinodermata hidup di laut; Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan Contoh Asteria forbesi bintang laut, Ophiothrix, Teripang Berdasarkan ciri-ciri dari invertebrata dari porifera sampai echinodermata maka kesimpulannya semua ciri-ciri 1 Memiliki tubuh yang berlubang-lubang kecil. 2 Hidup menetap di dasar perairan atau menempel pada batuan karang. 3 Reproduksi aseksual dengan cara bertunas. 4 Memiliki spikula yang mengandung zat kapur. Dimiliki oleh porifera, Jawaban C Ciri-ciri Habitat pada dasar laut , sedikit yang ditemukan di air tawar. memiliki lubang/rongga berukuran kecil di seluruh tubuhnya Tubuh asimetri. Multiseluler Membutuhkan substrat/tempat hidup Rangka tubuh berupa spikula atau serat spongin. Reproduksi seksual hermafrodit. Reproduksi aseksual fragmentasi dan tunas Air masuk melalui pori-pori kecil ostia di dinding tubuh ke dalam rongga pusat yang dikenal sebagai spongocoel. Dari spongocoel air keluar melalui oskulum. Sistem air ini membantu dalam mengumpulkan makanan, pertukaran pernapasan dan penghapusan limbah. Contoh Sycon, Euspongia, Spongilla
Bungakamboja adalah salah satu jenis tanaman hias yang berasal dari dataran Amerika dan Afrika. Berdasarkan ciri bunga kamboja, saat ini terdapat lebih dari 50 jenis bunga kamboja telah teridentifikasi dengan baik berdasarkan sifat, habitat, maupun kandungan kimianya.Di habitat asalnya, kamboja merupakan jenis tanaman semak yang tumbuh liar di daerah gurun yang panas dan dapat hidup lama
⢠Tunas biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah⢠Pertumbuhan tunas menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan , dengan adanya bantuan factor lingkungan seperti suhu, derajat kesamaan/kebasaanpH, kelembapan, dan cadangan makanan yang cukup.⢠Contoh tumbuhan bertunas pakis haji cycas rumphii, bamboobambusa sp, pisang musa paradisiaca, nanas, palem, dan tebu saccharum officinarumMaaff kalau salah jawabannya
Ciriciri apa yang mereka miliki secara umum? Salah satu sifat invertebrata seperti spons dan berbagi tarantula adalah tidak adanya tulang punggung. Bahkan, mereka tidak memiliki tulang sama sekali. Ketiadaan tulang punggung ini mendefinisikan sifat dari semua invertebrata. Beberapa invertebrata memiliki kerangka, tetapi tidak terbuat dari tulang.
Siapa yang tak kenal dengan pohon ini? Selain buahnya yang enak pohon rambutan juga mudah ditemukan. Tanaman buah satu ini diperkirakan berasal dari Indonesia. Kemudian menyebar ke berbagai negara melalui jalur perdagangan. Meskipun tanaman rambutan telah menyebar luas ke berbagai wilayah di dunia, tetapi baru di Asia Tenggara pohonnya dibudidayakan secara luas. Negara-negara yang banyak mengembangkan tanaman tersebut di antaranya ada Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di Tanah Air, buah rambutan dapat dijumpai di pasar tradisional sampai yang manis dan berair ini memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Tak khayal membuat buahnya banyak digemari oleh masyarakat. Nilai gizi yang cukup tinggi pada buah tropis ini terutama bermanfaat sebagai sumber vitamin A, vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B12 bagi tubuh manusia. Gambar pohon dan buah rambutan. Pohon rambutan besar dapat dikenali dari batang kayunya yang keras, berwarna putih kecokelatan, dengan kulit kayu yang bertekstur retak. Tekstur kulit tersebut biasanya akan ditempati oleh hewan-hewan kecil, seperti semut atau laba-laba. Tanaman rambutan dapat mencapai ketinggian 25 meter atau lebih. Cabang pohonnya akan tumbuh cukup banyak dengan bentuk agak sedikit miring ke atas. Akar dari pohon rambutan menancap jauh ke dalam tanah, berfungsi untuk mencari unsur hara dan air yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, sistem akar yang kuat membuat tanaman tersebut berdiri kokoh di atas tanah. Daun pohon rambutan sedikit bervariasi untuk setiap varietasnya, tetapi umumnya berbentuk lonjong. Daun tersebut berwarna hijau saat muda, lalu akan berubah menjadi kuning saat menua, kemudian menjadi cokelat, dan akhirnya berguguran. Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di bagian luarnya. Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak atau ranum. Ketika rambutan dikupas maka tampak daging buah berwarna putih transparan, yang mengandung banyak air dengan rasa cenderung manis. Biji dari buah tropis tersebut berbentuk elips dengan kulit tipis berkayu. Bunga rambutan sendiri berukuran kecil, berwarna agak kekuningan, dan setiap tandannya terdiri atas 50 ā kuntum. Panjang tangkai bunga berkisar antara 15-20 cm, yang tumbuh lurus dan bercabang. Adapun, klasifikasi ilmiah dari pohon rambutan dapat dikelompokkan sebagai berikut KingdomPlantaeSubkingdomTracheobiontaSuper DivisiSpermatophytaDivisiMagnoliophytaKelasMagnoliopsidaSub KelasRosidaeOrdoSapindalesFamiliSapindaceaeGenusNepheliumSpesiesNephelium lappaceum klasifikasi pohon rambutan. Baca juga Pohon Mengkudu, Buah Beraroma Tak Sedap tetapi Punya Khasiat Mujarab Di mana Pohon Rambutan Bisa Tumbuh? Habitat pohon rambutan dapat tumbuh dengan baik pada tanah liat berlempung, yang kaya kandungan bahan organik, dengan kedalaman air tanah antara 100-150 cm. Selain itu, tanah juga harus memiliki sirkulasi udara dan pembuangan air yang baik. Curah hujan juga merupakan salah satu faktor penting bagi kelangsungan hidup tanaman rambutan. Intensitas air yang dikehendaki oleh pohon tersebut berkisar antara mm/tahun. Meskipun, rambutan merupakan tanaman yang menghendaki air dalam jumlah yang cukup besar. Namun, iklim kering juga diperlukan untuk pembentukan tunas-tunas bunganya. Jangan lupa penuhi kebutuhan sinar matahari tanaman rambutan untuk fotosintesis, pembentukan bunga, dan buah, serta pemasakan buah. Kebutuhan sinar matahari untuk pohon tersebut antara 40 ā 80%, jika terlalu terik maka perlu ditanami tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Suhu udara tak ketinggalan pula mempengaruhi produktivitas tanaman rambutan. Tanaman tersebut dapat hidup dengan baik pada suhu antara 22°C -35°C. Pada suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, pohonnya tidak dapat berproduksi secara optimal atau bahkan tidak dapat berproduksi sama sekali. Bagaimana Cara Merawat Pohon Rambutan? Cara mudah merawat pohon rambutan. Permintaan konsumen terhadap buah rambutan cukup tinggi, terutama pada awal musim panennya. Selain disukai konsumen di dalam negeri, buah tropis ini juga cukup banyak diminati oleh warga asing. Sebagai gambaran, pada 1984 jumlah ekspornya baru sekitar 4,9 ton tetapi enam tahun kemudian melonjak tajam mencapai angka 108,275 ton. Keadaan tersebut tentunya cukup menggembirakan bagi petani atau pedagang komoditas ini. Budidaya rambutan di Indonesia sendiri umumnya masih bersifat pekarangan, tindakan agronomis kurang diperhatikan seperti pemeliharaan tanaman pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan lain-lain. Padahal, perbaikan-perbaikan dalam tindakan agronomis akan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi buah rambutan berikutnya Kalie, 1994. Lantas, bagaimana perawatan tanaman rambutan agar menghasilkan komoditas buah yang unggul? Secara umum, pemeliharaan tanaman tersebut meliputi penjarangan, pemangkasan, pemupukan, penyiraman, penyemprotan pestisida. Penjarangan Pemeliharaan tersebut bertujuan agar tanaman pengganggu seperti rumput-rumputan tidak mengambil nutrisi pada tanaman rambutan. Oleh karena itu, saat kondisi tanah telah gembur pastikan untuk menyiangi tanaman pengganggu tersebut sampai radius 1-2 m. Pemangkasan Pemeliharaan tersebut dilakukan pada tanaman rambutan setelah tanaman berumur 2 tahun dan setelah masa panen buah berakhir, dengan cara memotong ujung cabang-cabang kayunya. Di samping memperoleh tajuk yang seimbang, pemangkasan juga memengaruhi jumlah produksi buah pada tanamannya. Pemupukan Guna memastikan tanaman rambutan dapat tumbuh subur dan berproduksi secara optimal. Pemupukan dilakukan dua kali, yakni pada awal musim hujan dan pada saat menjelang musim kemarau. Dosis pemupukan pohonnya senantiasa meningkat seiring bertambahnya usia tanaman. Penyiraman Dilakukan sebanyak 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari pada bibit pohon rambutan. Kemudian pada minggu-minggu berikutnya, penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Penyemprotan pestisida Dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan timbulnya penyakit/hama. Upaya tersebut umumnya dilakukan antara 15-20 hari sebelum panen, apabila kelembaban udara terlalu tinggi, dan jika musim penghujan mulai tiba. Baca juga Pohon Pisang Taksonomi, Manfaat, dan 9 Jenis Pisang Berapa Lama Pohon Rambutan Berbuah dari Biji? Memangnya, musim rambutan di bulan apa? Hanya dalam waktu 2 ā 3 tahun, tanaman rambutan sudah dapat menghasilkan buah. Buah yang telah masak ditandai dengan perubahan warna kulit rambutannya. Musim rambutan sendiri biasanya terjadi pada bulan Desember hingga Maret. Meskipun di beberapa tempat, panen rambutan dapat berlangsung selama 4 ā 6 bulan bahkan lebih. Hal ini disebabkan adanya perbedaan geografis dan iklim. Cara pemanenan terbaik untuk mendapatkan buah rambutan, yakni memetik tangkai buah yang sudah matang, sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak. Pemetikan sebaiknya juga dilakukan menggunakan gunting pangkas atau sabit kecil yang diikatkan pada ujung galah. Kumpulan tangkai buah rambutan yang telah dipetik harus dijaga jangan sampai bergesekan, agar antar buah tidak cepat membusuk. Oleh karena itu, buah rambutan yang telah dipetik sebaiknya segera dikemas dan diangkut. FAQ Di mana pohon rambutan bisa tumbuh? Habitat pohon rambutan dapat tumbuh dengan baik pada tanah liat berlempung, yang kaya kandungan bahan organik, dengan kedalaman air tanah antara 100-150 cm. Selain itu, tanah juga harus memiliki sirkulasi udara dan pembuangan air yang baik. Bagaimana cara merawat pohon rambutan? Secara umum, pemeliharaan tanaman rambutan meliputi penjarangan, pemangkasan, pemupukan, penyiraman, penyemprotan pestisida. Berapa lama pohon rambutan berbuah dari biji? Hanya dalam waktu 2 ā 3 tahun, tanaman rambutan sudah dapat menghasilkan buah. Buahnya yang telah masak ditandai dengan ciri-ciri warna yang sesuai dengan varietas rambutan tersebut. Referensi dan rujukan yang digunakan dalam tulisan ini adalah Penulis Yemita Gea Hutan Mangrove Indonesia Perlu Bantuanmu agar Tetap Lestari LindungiHutan merupakan startup yang membantu individu, kelompok, bisnis, hingga perusahaan terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menanam pohon dan menciptakan dampak baik bagi bumi dan masyarakat
Hidrogami- Perkembangbiakan ini membutuhkan bantuan dari luar seperti air. Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara umbi akar memiliki ciri berupa tidak adanya mata tunas di umbi tersebut. Jika muncul tunas baru, tunas baru tersebut hanya akan berjumlah satu macam saja dan pada satu tempat. Umbi akar akan muncul di bagian pangkal umbi
Akar ialah organ yang berperan atas menambatkan tanaman di dalam tanah, menyerap air dan mineral, dan menghantarkannya ke jaringan pengangkut dan bisa dipakai sebagai lokasi menyimpan cadangan makanan. Struktur akar diadaptasikan cocok atas fungsi-fungsinya. Tumbuhan monokotil memiliki sistem perakaran serabut. Setiap kumpulan angiospermae tumbuhan berbiji tertutup mempunyai benih biji yang dibekali atas akan akar radicula yang bakal menjadi akar lembaga akar primer ketika biji pecah berkecambah. Atas tanaman monokotil, akar lembaga yang hadir tak bertahan lama. Atas pertumbuhan selanjutnya akar lembaga atas monokotil bakal mati, dan bakal digantikan dengan tumbuhnya sebanyak akar yang memiliki ukuran yang sama besar dan sama-sama terbit dari pangkal batang. Akibat asal akar-akar ini bukan dari akar lembaga lalu akar ini disebut akar liar adventitious sebab tumbuh didaerah yang tidak biasanya. Pengertian Akar Serabut Akar serabut ialah sejumlah akar yang ada atas pangkal tanaman yang besar dan panjangnya hampir sama. Akar serabut lazimnya ada atas tanaman monokotil / tanaman berdaun lembaga satu, seperti palm, bambu, alang-alang, pisang, dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian akar serabut ialah āAkar samping yang terbit dari pangkal batang / buku umumnya bergerombol dan aktif guna menggantikan akar tunggang yang tidak dapat berkembangā. Menurut keterangan dari para keterangan ahli botani, yang di maksud akar serabut ialah bagian akar atas tanaman yang ada di unsur bawah yang tumbuh memanjang dari pangkal batang / akar utama atas umuran dan format yang hampir sama besar. Biarpun akar serabut ialah salah satu ciri dari tanaman monokotil, tidak berarti, tanaman dikotil tidak mempunyai akar serabut. Ada meski bentuk dan jumlahnya tidak sebanyak atas tanaman monokotil. Tanaman dikotil yang mempunyai akar serabut biasanya ialah tanaman dikotil yang di kembangbiakkan atas cara di cangkong / stek. Ciri-ciri Akar serabut Bentuk akar serabut menyerupai serabut Ukuran akar serabut relatif lebih kecil Tempat tumbuh akar serabut atas bagian pangkal batang Besaran setiap akar serabut condong nyaris sama semua Akar serabut biasanya dimiliki akibat tumbuhan berkeping satu monocotil seperti kelapa, padi, dan jagung. Akar serabut tak tertancap ke tanah terlalu dalam. Akarnya berbentuk bercabang-cabang Sistem perakaran serabut lemah yang bisa menyebabkan pohonnya mudah tumbang jika kena tiup angin kencang. Fungsi Akar Serabut Apa itu fungsi akar serabut? Fungsi akar serabut ialah untuk membuat tanaman menjadi kokoh meskipun kelihatan perakaran serabut tetap lebih lemah dibandingkan atas akar tunggang. Fungsi lain dari akar serabut ialah untuk menyerap air dan zat-zat mineral dari di dalam tanah menuju ke bagian tubuh yang memelukan, Menurut bentuknya, akar serabut bisa dibedakan menjadi. Benang Akar ini ialah akar serabut atas ukuran kecil-kecil dan berbentuk seperti benang. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini ialah padi Oryza sativa L., atas kebanyakan rumput-rumputan Tambang Akar serabut ini berupa kaku, keras dan cukup besar serta menyerupai tali tambang. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini ialah kelapa Cocos nusifera L. Akar serabut besar. Akar serabut jenis ini berukuran lebih besar, hampir sebesar lengan, umumnya tak membentuk percabangan. Contoh tumbuhan berakar serabut dari jenis ini ialah pandan Pandanus tectorius Contoh Tumbuhan Akar Serabut. Pepaya Carica papaya Tebu Saccharum officinale Padi Oryza sativa Jagung Zea mays Pohon Kelapa Cocos nucifera Pisang Musa paradisiaca Rumput Poa annua Salak Salacca edulis Pinang Areca catechu Anggrek Orcidaceae Jenis-jenis akar Pada tumbuhan Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. padatumbuhan Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Sedangkan akar yang bukan serabut dan tunggang disebut akar adventif. Berdasarkan jenis tersebut, akar tumbuhan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu jenis akar serabut, jenis akar tunggang, dan jenis akar adventif. 1. Jenis akar serabut Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu monokotil. Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok. 2. Jenis akar tunggang Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua dikotil. Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar pohon kayu api. 3. Jenis akar adventif merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang cangkokan. Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar atau adventitious lihat Gambar. Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya. Selain jenis akar adventif, masih ada jenis akar modifikasi lainnya, antara lain 1. Akar napas Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove Avicennia, Soneratia berguna sebagai penyerap air dan untuk melakukan fotosintesis. 2. Akar gantung Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek. Yaitu untuk memudahkan tumbuhan epifit menempel pada inangnya, dan juga sebagai tempat fotosintesis. 3. Akar banir Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik. Yaitu sebagai pengkokoh berdirinya suatu pohon. Biasanya pohon yang memiliki akar banir adalah pohon besar. 4. Akar penghisap Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu. Berguna sebagai alat penghisap dari tumbuhan seperti benalu terhadap inang yang ditumpanginya. Struktur akar Struktur dan jaringan penyusun akar pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu secara morfologis dan secara anatomi. Secara morfologi dipotong membujur struktur akar terdiri atas leher akar pangkal akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar kaliptra. Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra tudung akar. Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim. demikianlah artikel dari mengenai Pengertian Akar Serabut CiriāCiri, Fungsi, contoh Akar Serabut. seomga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Ciriciri Mahluk Hidup - Pengertian Mahluk Hidup CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP A. Pengertian Makhluk Hidup Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan, bernapas, dan berkembang biak. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem 1 pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Pernapasan
Perbedaan tunas air, tunas Bud dan Sulur pada pohon anggurIni dokumentasi saya tentang memahami budidaya anggur agar tak lupa, karena selain hobi berhidroponik saya kebetulan hobi bertanam anggur memeliharanya sambil menikmati hidup ditemani secangkir kopi di pagi yang disampaikan pada artikel ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu tentang cara membedakan tunas air, tunas bud/tunas utama dan sulur pada pohon anggur, untuk pemula pengetahuan tentang tunas iar, tunas BUD dan sulur ini perlu diketahui dan dipahami agar kita mampu memelihara pohon anggur yang ditanam dengan baik dan benar, dari mulai fase pegetative pembesaran hingga fase generatif pembuahan.Untuk mengetahui mana yang disebut tunas air, tunas bud dan sulur, kita harus mengetahui dulu karakteristik pohon anggur umumnya dapat tumbuh dengan batang yang membentuk ruas- ruas, dimana di setiap ruas biasanya ditumbuhi daun, tunas air, tunas bud dan juga terkadang sulur, setiap ruas biasanya selalu terdapat satu tangkai daun, tunas air dan tunas bud, sementara sulur terkadang ada terkadang tunas bud, tunas air maupun tunas sulur, memiliki peran masing masing, tunas air adalah tunas yang digunakan untuk membantu tanaman anggur berfotosintesis dari mulai awal pertumbuhan hingga besar sehingga pohon anggur tumbuh dan berkembang, sementara tunas bud adalah tunas utama yang dapat membentuk cabang baru dan juga yang dapat menghasilkan bakal bunga buah anggur, sementara sulur gunanya untuk pohon anggur mengikatkan diri pada ajir untuk air umumnya lebih mudah tumbuh dibandingkan dengan tunas bud, sementara tunas bud lama sekali tumbuh kecuali dilakukan penumbuhan dini dengan cara-cara tertentu. Baik tunas air maupun tunas Bud keduanya dapat dijadikan bakal cabang sekunder, maupun cabang tersier dari pohon anggur. Meratakan Pertumbuhan Batang Tersier Anggur Sistem āSingle CordonāShare on FacebookTweet on TwitterMeratakan pertumbuhan batang tersier pohon anggur bisa dilakukan dengan teknik Isi1 Meratakan Pertumbuhan Batang Persiapan Teknik PemangkasanAda beragam metode yang bisa dipilih dalam budi daya pohon anggur. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem batang tunggal atau yang populer dikenal dengan sistem single cordon. Budi daya pohon anggur menggunakan sistem single cordon memiliki sejumlah single cordon lebih memudahkan dalam pembentukan batang dan percabangan pohon anggur. Sehingga tidak diperlukan pemangkasan bentuk untuk mendapatkan batang primer dan sekunder, seperti yang lazim dilakukan pada metode budi daya pohon anggur umumnya. Pembentukan batang sekunder dilakukan dengan membengkokkan arah tumbuh dari batang primer menyesuaikan dengan konsep budi daya, baik menggunakan trelis, para-para, maupun tabulampot. Dengan cara tersebut, sistem single cordon lebih menghemat budi daya anggur menggunakan sistem single cordon, pembentukan batang tersier bisa dilakukan menggunakan tunas air. Tunas air maupun tunas utama atau tunas bud sama-sama baik jika digunakan sebagai batang tersier. Penggunaan tunas air sebagai batang tersier juga lebih menghemat waktu, karena tunas air biasanya akan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan batang primer maupun sekunder. Ciri-ciri daun yang bermasalah dan mencegahnya Seperti tanaman lainnya, daun yang sakit pada tanaman anggur akan memperlihatkan tanda-tanda. Jika keadaan pinggir daun berwarna merah menandakan mereka kekurangan kalium, dan jika daunnya berwarna terang serta kerdil, daun tersebut kekurangan nitrogen. Sementara itu, daun yang sehat memiliki permukaannya yang utuh, tanpa bolong, memiliki warna yang lebih tua, dan lebih tebal. Baca juga Cara Menanam Anggur dari Bijinya, Mudah Dilakukan di RumahUntuk mencegahnya, Anda dapat menyemprot pupuk organik cair ke bagian daunnya. Dengan memasukkan unsur hara seperti nitrogen N, fosfor P, dan kalium K yang ada di dalam pupuk cair ke dalam tanaman melalui daun, akan masuk ke tanaman lebih cepat. Kemudian, semprotkan asam amino ke daun tanaman anggur tersebut sehingga daun lebih sempurna. Untuk pengaplikasiannya, semprotkan lima hari sekali dengan takaran setengah gelas air mineral pupuk cair dan campurkan dengan 10 liter air. Dengan cara ini, daun akan lebih tebal, menjaga kesehatan daun, berkembang lebih lebar, lebih hijau pekat, dan memiliki daya tahan yang baik daripada daun yang tidak disemprot dengan unsur ini.
Secaraumum, adapun ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut. 1. Umumnya hidup dan tumbuh di kawasan tropis basah. 2. Tumbuhan paku mempunyai daun yang tumbuh dari tunas yang menggulung serta mempunyai bulu atau rambut halus. 3. Tidak menghasilkan bunga dan buah. 4. Berkembang biak dengan spora.
Phylum Porifera Porifera berasal dari kata porus yaitu lubang-lubang kecil dan fera yaitu mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori. Porifera adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana. Sebagian besar jenis hewan ā Porifera ā ini hidup di laut, namun hanya sebagian saja yang hidup di air tawar. Untuk hewan Porifera ini memiliki ciri utama yaitu tubuhnya yang berpori-pori, bentuknya seperti vas bunga, pipih atau bercabang dan melekat di dasar air. Pada fungsi pori-pori ini sebagai tempat untuk masuknya air yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh. Untuk bagian rangka luar hewan ini terdiri atas spikula yang tersusun dari zat kapur dan zat kersik. Porifera ini merupakan salah satu hewan yang menyusun terumbu karang, hewan ini banyak terdapat di air laut ada yang hidup sendiri soliter dan ada juga yang berkoloni. Hewan berpori Porifera yang hidup di air dangkal seperti di kolam atau aliran sungai ialah Spongillidae. Baca Juga Zigot adalah Contoh hewan yang Porifera yaitu Leucosolenia Euplectella Dan Spongilla Ciri-ciri umum filum Porifera Porifera merupakan hewan metazoan paling sederhana. Tubuh terdiri atas banyak sel. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh. Rongga tubuh demikian disebut spongosol. Filum Porifera biasa hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah kedalaman 5,5 km. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat sesil. Ciri-ciri morfologinya antara lain Tubuhnya berpori ostium Tubuh porifera asimetri tidak beraturan, meskipun ada yang simetri radial. Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan. Ciri-ciri anatominya antara lain Memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon dan leukon ragon Pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit Baca Juga Pengertian Sitoskeleton Struktur Tubuh Porifera Hewan ini termasuk hewan multiseluler, tetapi belum memiliki jaringan, organ dan sistem organ. Porifera memiliki ruang gastral sebagai kloaka. Pada ruangan hewan ini dikelilingi oleh dinding yang ditembus oleh sejumlah saluran yang tersusun majemuk, pada ruang gastral ini ujungnya terbuka yang disebut dengan oskulum. Air masuk kedalam tubuhnya melalui lubang atau pori-pori di permukaan tubuhnya. Dapat dikatakan bahwa tubuhnya yang berpori-pori tersebut berfungsi untuk menangkap makanannya. Kemudian makan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel amuboid struktur tubuh Porifera bersifat diplpblastis karena terdiri atas dua lapisan sel tunas. Pada laipasan luar yang tersusun dari pinakosit dan mesoglea mengandung sel amuboid dan lapisan dalam yang tersusun dari koanosit. Di dalam mesoglea terdapat bermacam-macam sel, antara lain sebagai berikut Amoeboid, sel yang berfungsi mengedarkan zat-zat makanan. Skleroblas, sel yang berfungsi membentuk spikula. Porosit, sel yang berfungsi membuka dan menutup pori. Arkeosit, merupakan sel amoeboid embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel produktif. Baca Juga Kelenjar Timus adalah Cara Perkembang Biak Porifera Porifera Hewan Berpori dapat berkembang bisa dengan secara vegetatif dan generatif. Secara vegetatif yaitu perkembangbiakan yang dilakukan dengan membentuk kuncup dalam koloni. Kuncup muncul dari pangkal kaki porifera kuncup makin mebesar sehingga jika terbentuk beberapa kuncup, akan membentuk sebuah koloni. Selain itu potongan tubuhnya yang terlepas akan mudah tumbuh menjadi porifera baru. Porifera air tawar dapat berkembang dengan gemmula atau terbungkusnya sel-sel koanosit dengan kuat dan tebal. Keadaan yang demikian merupakan bentuk pertahanan porifera terhadap kekeringan. Bila air telah cukup akan tumbuh lagi menjadi porifera baru. Secara generatif dilakukan dengan pembuahan antar ovum dan spermatozoid. Porifera termasuk hewan yang hermafrodit berkelamin ganda , hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Karena bersilia, larva dapat bergerak bebas dan akhirnya akan menempel pada tempat tertentu dan kemudian tumbuh menjadi porifera baru. Klasifikasi porifera dapat dibagi menjadi 3 kelas yakni Kelas Calcarea Kelas Hexactinellida Kelas Demospongia Baca Juga Faktor Penyebab Kerusakan Laut Berikut ini penjelasan singkat masing-masing kelas Porifera tersebut Kelas Calcarea Porifera Hewan Berpori ini termasuk dalam kelas ini ialah bunga karang spikulum dari kapur misalnya Granti dan Leucosoelenia. Pada tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm. Ruang gastral dihubungkan oleh lubang-lubang berpori, dinding sel radial berflagelum berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton, hewan, tumbuhan kecil dan bahan organik. Air masuk melalui pori menuju saluran radial dan keluar kloaka, lalu ke oskulum. Bunga karanga tidak dapat bergerak tetapi oskulumnya dapat menutup. Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik. Calcarea ini dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual, secara aseksual perkembangbiakan dilakukan dengan cara membentuk tunas eksternal, memisahkan diri dan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Perkembangbiakan dengan cara aseksual juga dapat dilakukan secara internal gemmula sedangkan secara seksual dilakukan dengan pembentukan gamet jantan dan betina. Calcarea ini dapat digunakan sebagai alat untuk membersihkan badan spongia ataupun mencuci barang. Caranya ialah dengan mangambil bagian skeletonnya yang tidak mengandung protoplasma. Pertama-tama Calcarea diambil dari dasar laut, lalu dipukuli, diputihkan, dipotong-potong dan kemudian dikeringkan. Kelas Hexactinellida Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga karang gelas Hyalospongiae mereka hidup dilaut, mempunyai spikula dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m dan hidup di kedalaman m. Contoh porifera dari kelas ini adalah Euplectella aspergillum. Kelas Demospongia Porifera kelas Demospongia ini bisa hidup di air laut dan juga ait tawar, spikulanya berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang tersusun menjadi enam jejari. Contoh Demospongia ialah Spongilla sp. air tawar sebagai komoditas perdagangan dan Euspongia sp. Yang digunakan sebagai pembersih kulit pada saat mandi. Sebagai ahli berpendapat bahwa kelas Hexactinellida dan kelas Demospongia dapat disatukan dalam kelas Noncalcarea. Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang koral sehingga memiliki fungsi ekologis yang sangat penting bagi ekosistem perairan laut. Baca Juga Organel Sel Tumbuhan Pencernaan makanan Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori. Porifera tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Makanan masuk ke dalam sel leher koanosit. Di dalam sel tersebut berlangsung proses pencernaan makanan. Selanjutnya, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amoeboid ke seluruh tubuh. Sistem saluran air Porifera memiliki sistem saluran air, mulai dari pori tubuh dan berakhir pada lubang keluar yang disebut oskulum. Saluran air tersebut berfungsi sebagai alat untuk melewatkan bahan makanan dari luar ke dalam tubuh dan zat-zat sisa metabolism ke luar tubuh. Ada beberapa tipe sistem saluran air pada porifera, yaitu sebagai berikut Tipe askon Merupakan tipe paling sederhana dan bentuknya seperti jambangan bunga. Air yang masuk melalui pori atau ostium bergerak melewati saluran menuju rongga tubuh spongosol. Selanjutnya, air keluar melalui oskulum. Tipe ini dijumpai pada Leucosolenia. Tipe sikon Pada tipe ini, ostiumnya dihubungkan dengan saluran air yang bercabang-cabang ke rongga-rongga sel koanosit. Selanjutnya sel bergerak menuju spongosol dan akhirnya keluar melalui oskulum. Tipe ini dijumpai pada Scypha. Tipe leukon ragon Merupakan tipe saluran air yang paling kompleks. Air masuk melalui ostium menuju ke rongga-rongga bulat yang saling berhubungan. Air dari rongga mengalir menuju ke spongosol dan akhirnya ke luar melalui oskulum. Tipe ini di jumpai pada Spongila. Baca Juga Coelenterata ā Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Peranan Rangka Porifera Tubuh porifera memiliki bahan pembentuk kerangka spikula. Bahan rangka tersebut ada bermacam-macam. Berikut ini beberapa kelompok porifera berdasarkan bahan rangka tubuhnya. Porifera lunak Memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari bahan spongin. Jika porifera mati, bagian tubuhnya dapat digunakan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan penggosok alat-alat rumah tangga. Bahan tersebut biasanya disebut sponsa. Porifera kapur Memilki kerangka tubuh yang tersusun dari zat kapur CaCo3. Porifera silikat Memilki kerangka tubuh yang tersusun dari bahan kristal silikat H2Si3O7 Reproduksi Porifera dapat melakukan reproduksi secara vegetatif dan generative. Reproduksi secara vegetatif atau aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup atau budding. Kuncup akan memisahkan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru. Selain itu, ada juga yang menempel pada tubuh induknya sehingga tampak seperti koloni porifera. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Reproduksi secara generatif atau seksual berlangsung melalui pertemuan ovum dan spermatozoid . kedua sel gamet tersebut berkembang dari sel arkeosit. Pembuahan ovum oleh spermatozoid terjadi di daerah mesoglea dan membentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk larva yang bersilia yang dinamakan amfiblastula. Selanjutnya, larva tersebut akan keluar dari tubuhnya melalui oskulum, berenang mencari lingkungan yang sesuai dan tumbuh menjadi porifera dewasa. Baca Juga Nodus Limfa adalah Klasifikasi filum Porifera Berdasarkan bahan pembentuk rangka tubuh atau spikulanya, porifera dapat dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut. Kelas Calcarea Calcarea dalam latin, calcare = kapur atau Calcispongiae dalam latin, calci = kapur, spongia = spons. Anggota kelas ini biasa hidup di daerah pantai yang dangkal, bentuk tubuhnya sederhana. Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk sepeti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Semua anggotanya memiliki kerangka tubuh yang terbuat dari bahan CaCo3 denagn koanosit yang besar. Contohnya, Leucosolnia, Clatharina, Grantia, Sycon, dan Scypha. Kelas Hexactinellida Hexactinellida dalam bahasa yunani, hexa = enam atau Hyalospongiae dalam bahasa yunani, hyalo = kaca atau transparan, spongia = spons memiliki spikula yang tersusun dari silika. Hidup soliter di laut pada kedalaman 200-1000 m, sistem saluran air tipe askon. Kerangka tubuhnya tersusun dari zat kersik H2SiO3 dan spikulanya berduri enam seperti bintang. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm. Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Contohnya, Euplectella, Pheronema, dan Hyalonema. Kelas Demospongiae Demospogiae dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit. Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Umumnya hidup di laut, meskipun sebagian kecil ada yang hidup di air tawar. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Kerangka tubuhnya tersusun dari zat kersik, spongin atau campuran keduanya. Sistem saluran airnya berupa tipe leukon. Contohnya, Euspongia, Spongilla, Cliona, dan Microciona. Peranan Porifera dalam kehidupan manusia Dalam kehidupan manusia, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa Negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca. Namun spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera. Beberapa jenis Porifera yang dapat digunakan sebagai spons mandi yaitu Spongia dan Hippospongia. Zat kimia yang di keluarkannya memilki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. Demikianlah pembahasan mengenai Filum Porifera ini semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. š
tO34. c7unaabn9p.pages.dev/390c7unaabn9p.pages.dev/90c7unaabn9p.pages.dev/309c7unaabn9p.pages.dev/59c7unaabn9p.pages.dev/153c7unaabn9p.pages.dev/53c7unaabn9p.pages.dev/292c7unaabn9p.pages.dev/40c7unaabn9p.pages.dev/297
ciri ciri tunas air